Jika kita menangguh untuk melakukan amal perbuatan yang baik ke suatu masa yang akan datang atau menantikan kesempatan yang lebih baik untuk melakukannya, kita sebenarnya telah mensia-siakan masa kita. Akibatnya nanti kita mendapat kerugian yang besar di akhirat. Perubatan semacam ini jelas menandakan kebodohan yang mempengaruhi jiwa kita.
Kebodohon itu disebabkan:
1. Kerana kita dilalaikan dengan kehidupan dunia, dan mengenepikan hal-hal yang berkaitan dengan akhirat pada hal (negeri) akhirat itu lebih baik bagi kita. Firman Allah S.W.T. dalam surah Al-Anaam, ayat 32:
وَمَا ٱلۡحَيَوٰةُ ٱلدُّنۡيَآ إِلَّا لَعِبٌ۬ وَلَهۡوٌ۬ۖ وَلَلدَّارُ ٱلۡأَخِرَةُ خَيۡرٌ۬ لِّلَّذِينَ يَتَّقُونَۗ أَفَلَا تَعۡقِلُونَ
Maksudnya: Dan tidak (dinamakan) kehidupan dunia melainkan permainan yang sia-sia dan hiburan yang melalaikan dan demi sesungguhnya negeri akhirat itu lebih baik bagi orang-orang yang bertakwa. Oleh itu, tidakkah kamu mahu berfikir?
2. Belum pasti kita mempunyai kesempatan untuk melakukannya atau kemungkinan kita mati sebelum sempat melakukannya.
3. Kemungkinan niat dan hasrat hati kita itu menjadi lemah, berubah atau tidak mahu lagi melakukannya.
Kata pujangga Arab,
“ Jangan menunda sampai esok apa yang dapat engkau kerjakan hari ini”
“ Waktu sangat berharga, jangan engkau habiskan kecuali untuk sesuatu yang berharga”
Kesimpulan:
1. Pastikan dari sekarang kita banyak melakukan amal soleh dan membuat kebajikan,
2. Janganlah kita berangan-angan untuk menangguh melakukan perbuatan baik yang kita hendak lakukan pada hari ini ke satu hari yang lain.
3. Rebutlah peluang membuat kebajikan semasa kita masih berkesempatan untuk melakukannya,
4. Disamping kita melakukan urusan dunia, janganlah abaikan urusan untuk akhirat,
5. Jika kita mengutamakan urusan akhirat, Allah S.W.T. akan mencukupkan kehendak duniawi kita.
No comments:
Post a Comment